Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Metode Paradigma Pembelajaran Di Abad 21
Abad 21, Paradigma, Pembelajaran
Keywords:
Abad 21, Paradigma, PembelajaranAbstract
Model didefinisikan sebagai ide dasar tentang apa yang harus menjadi pokok bahasan pembelajaran, termasuk apa yang ditanyakan dan bagaimana menyusun jawabannya, beserta penjelasan jawabannya. Dalam hal ini, paradigma adalah suatu konsensus di antara para ilmuwan tentang suatu gaya tertentu, suatu gaya yang membedakan satu komunitas ilmiah dengan komunitas ilmiah lainnya. Karena latar belakang pendidikan, teori, dan alat dan metode ilmiah yang digunakan sebagai referensi untuk analisis, variasi paradigma yang berbeda dapat muncul dalam komunitas ilmiah. Belajar ialah aktivitas yang dibuat untuk menciptakan pemahaman, keahlian spesial, serta membina sifat serta tingkah laku. Hasil daripada sistem pengajaran bisa dipandang dari transformasi yang berlangsung pada sikap siswa, tingkah laku serta hasil menimba ilmu murid. Bentuk observasi yang dipakai ialah observasi studi kepustakaan, yaitu observasi yang dilaksanakan dengan cara menghimpun data atau karangan ilmiah dengan tujuan menjadi materi observasi, mengumpulkan data kepustakaan. dan buku terkait. Data yang diperoleh dari beberapa referensi digunakan sebagai dasar atau alat utama untuk melakukan pembahasan. Hasil penelitian ini merupakan hasil analisis beberapa teori yang berkaitan dengan model pembelajaran siswa
References
Arfani, L. (2016). Mengurai hakikat pendidikan, belajar dan pembelajaran. Pelita Bangsa Pelestari Pancasila, 11(2), 81–97.
Clement, M., Vandeput, L., & Osaer, T. (2016). Blended Learning Design: A Shared Experience. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 228(December), 582–586. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.07.089
Elyas, A. H. (2018). Penggunaan model pembelajaran e-learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Warta Dharmawangsa, April.
Majir, A. (2020). Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Abad 21. Yogyakarta: CV Budi Utomo.
Mestika, Z. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan (Cet. ke-1). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Priadi, M. A., Riyanda, A. R., & Purwanti, D. (2021). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Berbasis E-Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial Dan Humaniora, 5(2), 1–13.
Rahman Riyanda, A. (2020). Pendapatan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Smk Al-Huda Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Teknologi Informasi, 1(2).
Sari, A. R. (2014). PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN GROUP-WORK MELALUI KOMBINASI PEMBELAJARAN PEER LEARNINGDANBLENDED LEARNING. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, XII(1).
Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 13.
Slameto. (2016). Belajar dab faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2015). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suyono. (2016). Belajar dan pembelajaran : teori dan konsep dasar (Cet. 1). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zumbrunn, S. (2014). Encourage self regulated learning in the classroom. Journal Virginia Commonwealth University, 278–299.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Haris Purwanto, Nursamsiah, Risa Wulandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




